Ketua LKAAM Pangkalan Koto Baru Dikecam, Ilegal Logging Masuk Kepengurusan

 





Pangkalan Koto Baru – Masyarakat adat kini benar-benar geram. Struktur kepengurusan LKAAM Pangkalan Koto Baru yang baru diumumkan dinilai sebagai pelecehan terhadap marwah adat Minangkabau.


Pasalnya, nama Jefri Domo muncul sebagai Wakil Ketua. Padahal ia bukan seorang Datuk, dikenal sebagai pelaku ilegal logging, bahkan bukan warga Tanjuang Balik. Fakta ini dianggap sebagai aib besar bagi lembaga adat.


Sorotan tajam pun mengarah langsung kepada Ketua LKAAM Pangkalan Koto Baru. Masyarakat menilai, tanpa sepengetahuan Ketua, mustahil nama bermasalah itu bisa masuk ke dalam daftar resmi.


“Kalau Ketua saja berani memasukkan orang seperti itu, sama artinya Ketua sudah menodai adat. Ini bukan sekadar kesalahan, ini penghinaan bagi anak nagari!” ujar salah seorang tokoh adat dengan nada tinggi.


Gelombang kritik semakin deras. Anak nagari menuntut Ketua LKAAM Pangkalan Koto Baru segera bertanggung jawab. Jika tidak, maka kepercayaan masyarakat adat akan runtuh, dan LKAAM akan dianggap sebagai tempat bernaung bagi orang-orang bermasalah.


Pepatah Minang pun kembali diingatkan:


> “Rusak rumah dek tunggua, rusak adat dek penghulu.”

(Artinya: rumah rusak karena tiangnya, adat rusak karena pemimpinnya).




Kini, telinga Ketua LKAAM Pangkalan Koto Baru harus siap panas.

👉 Apakah ia berani bersihkan lembaga adat dari nama busuk, atau justru memilih bungkam dan menjadi pelindung perusak hutan?


Penulis(Brandon)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال